Setiap ibu hamil tentu ingin sang buah hati yang di kandungnya tetap dalam keadaan sehat. Namun, terkadang memang ada saja hal yang terjadi di luar kendali, salah satunya bayi meninggal dalam kandungan. Kondisi ini tentu tidak boleh dianggap remeh. Untuk itu, bunda perlu mengetahui tanda-tandanya agar bisa lebih waspada.
Bayi meninggal dalam kandungan atau dikenal dengan istilah stillbirth adalah kondisi di mana bayi meninggal saat ia masih berada di kandungan setelah usia kehamilan di atas 20 minggu. berdasarkan data dari Badan Kesehatan Dunia (WHO) tahun 2015, tercatat sebanyak 2,6 juta bayi meninggal dalam kandungan. Sebagian besar kasus ini terjadi di negara-negara berkembang.
Bayi meninggal dalam kandungan dapat terjadi pada siapa saja. Oleh karena itu, bunda perlu memahami tanda dan penyebab bayi meninggal dalam kandungan agar dapat mencegahnya lebih dini.
Baca juga artikel Medikacare lainnya : Apa itu Kehamilan Ektopik - Medikacare
Tanda bayi meninggal dalam kandungan
Umumnya, stillbirth tidak menunjukkan tanda-tanda yang dapat terlihat secara kasat mata. Meski demikian, ada beberapa tanda yang perlu diwaspadai oleh ibu hamil, di antaranya:1. Perdarahan
Salah satu tanda umum dari stillbirth adalah adanya perdarahan dari vagina. Perdarahan selama kehamilan merupakan kondisi yang umum terjadi, terutama pada awal kehamilan. Namun, bila perdarahan cukup banyak dan terjadi secara terus-menerus perlu diwaspadai. Sebab, kondisi ini bisa menjadi tanda bayi meninggal dalam kandungan.2. Demam, nyeri atau kram perut
Tubuh bunda akan memberi sinyal bila terjadi sesuatu yang salah pada kehamilan. Bila bunda merasa demam, pusing, dan kram perut secara bersamaan, sebaiknya segera periksakan diri ke dokter. Pasalnya, kondisi ini merupakan tanda adanya infeksi pada kehamilan yang berisiko menyebabkan bayi di dalam kandungan meninggal.3. Tidak ada pergerakan janin
Umumnya gerakan pertama janin bisa bunda rasakan pada usia kehamilan 16 minggu. Seiring bertambahnya usia kehamilan, frekuensi dan kekuatan gerakan janin pun semakin bertambah. Jika biasanya si kecil aktif pada momen-momen tertentu, lalu secara tiba-tiba bunda tidak merasakan gerakannya, bunda perlu waspada.Sebab, hal lain yang bisa menjadi tanda bayi meninggal dalam kandungan adalah tidak adanya gerakan atau detak jantung janin saat pemeriksaan kehamilan.
4. Perkembangan bayi dalam kandungan
Apabila bayi di dalam kandungan tidak tumbuh dengan baik atau mengalami hambatan, ini mungkin disebabkan oleh plasenta yang tidak berfungsi dengan baik. Jika hal tersebut terjadi, dapat meningkatkan risiko terjadinya kematian bayi dalam kandungan.Baca juga artikel Medikacare lainnya : Kenali perkembangan janin - Medikacare
Penyebab bayi meninggal dalam kandungan
Kebanyakan kasus bayi meninggal dalam kandungan tidak diketahui dengan jelas penyebabnya. Tetapi, ada berbagai faktor risiko penyebab bayi meninggal dalam kandungan, antara lain:1. Masalah pada plasenta
Sebagian besar kasus bayi meninggal dalam kandungan sering kali dikaitkan dengan plasenta yang tidak berfungsi dengan baik. Masalah pada plasenta ini berupa peradangan, infeksi, hingga plasenta terlepas dari dinding rahim sebelum bayi lahir.Jika plasenta mengalami gangguan, maka nutrisi dan oksigen yang dibutuhkan bayi selama dalam kandungan bisa berkurang, sehingga perkembangan bayi akan terhambat. Hal ini yang menjadi penyebab umum pada kasus bayi meninggal di dalam kandungan.
2. Cacat lahir, dengan atau tanpa kelainan kromosom
Kelainan kromosom termasuk salah satu penyebab bayi meninggal dalam kandungan. Terkadang, bayi memiliki malformasi struktural yang tidak disebabkan oleh kelainan kromosom, tetapi dapat disebabkan oleh faktor genetik, lingkungan, dan penyebab lain yang tidak diketahui.3. Bayi terlilit tali pusar
Penyebab bayi meninggal dalam kandungan lainnya adalah bayi terlilit tali pusar. Jika bayi terlilit tali pusar, maka ia tidak bisa mendapatkan pasokan oksigen yang cukup, sehingga proses pernapasannya terganggu. Kondisi ini berisiko menyebabkan bayi meninggal dalam kandungan.4. Kondisi kesehatan ibu hamil
Kondisi kesehatan ibu hamil dapat berkontribusi terhadap penyebab bayi meninggal daalam kandungan. Masalah kesehatan yang turut berkontribusi dalam kondisi ini ialah diabetes gestasional, preeklampsia, obesitas, autoimun, gangguan tiroid, hingga penyakit jantung.5. Infeksi selama kehamilan
Infeksi selama kehamilan yang memengaruhi ibu, bayi, atau plasenta adalah penyebab lain bayi meninggal dalam kandungan. Beberapa jenis infeksi yang dapat menyebabkan kondisi ini, di antaranya toksoplasmosis, rubella, dan sifilis.Baca juga artikel Medikacare lainnya : Rumput Fatimah menyebabkan janin meninggal - Medikacare
Umumnya, jenis-jenis infeksi tersebut terjadi akibat bakteri yang menyebar dari vagina atau saluran kemih ke rahim kemudian menyebabkan infeksi pada bayi. Hal inilah yang menjadi penyebab bayi meninggal dalam kandungan.
Berbagai tanda bayi meninggal dalam kandungan sangat penting untuk diketahui agar kondisi tersebut dapat dicegah. Untuk itu, bunda tidak boleh melewatkan pemeriksaan kehamilan ke dokter kandungan untuk memantau kondisi kehamilan.